SEBARINDO.COM – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cilegon menempatkan hipertensi sebagai penyakit tidak menular (PTM) dengan jumlah kasus baru tertinggi di tahun 2023, mencapai 94.286 kasus. Disusul kemudian oleh obesitas yang tercatat sebanyak 47.304 kasus.
Menurut definisi ilmiah, hipertensi merupakan kondisi kesehatan yang ditandai dengan tekanan darah kronis tinggi, dimana tekanan sistolik berada di atas 130 mmHg dan diastolik di atas 80 mmHg. Kondisi ini berisiko meningkatkan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Beberapa faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus hipertensi antara lain adalah gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk yang kaya akan garam, lemak, dan gula, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan kebiasaan merokok. Selain itu, faktor genetik atau riwayat keluarga, bertambahnya usia, serta kondisi medis tertentu seperti diabetes mellitus, penyakit ginjal, dan sleep apnea juga berperan.
Dikutip Sebarindo.com dari berbagai sumber, penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup memegang peranan penting dalam mencegah dan mengelola hipertensi. Kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk terbukti meningkatkan tekanan darah, sementara konsumsi alkohol dan rokok dapat memperburuk kondisi tersebut.
Studi yang diterbitkan di “The Lancet” menyarankan diet DASH sebagai metode efektif untuk menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi, melalui konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan pengurangan lemak jenuh serta sodium.
Untuk pencegahan, dianjurkan menjalani gaya hidup sehat yang mencakup aktivitas fisik rutin, pola makan seimbang, serta menghindari alkohol dan rokok. Pengobatan yang tepat juga penting untuk menurunkan risiko komplikasi serius.
Meningkat
Pemegang Program Penyakit Tidak Menular (PTM) di Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Holipah, mengatakan kasus hipertensi dan obesitas di Cilegon tinggi.
“Iya betul, kasus hipertensi dan obesitas di Cilegon memang meningkat, yang diduga kuat akibat gaya hidup kurang sehat yang dijalani masyarakat.” ujarnya, 4 Maret 2024.
Dinas Kesehatan telah menginisiasi berbagai upaya preventif, termasuk skrining kesehatan, sosialisasi bahaya PTM, dan peningkatan akses layanan kesehatan. Masyarakat dihimbau untuk mengadopsi gaya hidup sehat dalam mengurangi risiko PTM, guna menjaga kualitas hidup yang lebih baik bagi warganya. Melalui kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kasus PTM di Cilegon dapat diminimalisir.
(MTA/PSR)