Tanggal 22 April 2025, bukan sekadar tanggal di kalender. Bagi kita di Cilegon dan sekitarnya, ini adalah pengingat penting bumi yang kita pijak, laut yang membentang, bukit dan gunung yang menjulang adalah rumah kita bersama.
Mari kita lihat sekeliling kita, udara yang kita hirup, air yang kita minum, kekayaan alam Banten yang luar biasa – semua ini adalah anugerah yang harus kita jaga.Cilegon sebagai jantung industri Banten punya tantangan tersendiri. Asap pabrik yang mengepul, limbah yang berpotensi mencemari lingkungan adalah PR besar yang harus kita hadapi bersama.
Para pelaku industri harus mempunyai komitmen yang kuat terhadap lingkungan bukan sekadar formalitas, tapi keharusan! Kita ingin melihat industri di Banten tumbuh tanpa mengorbankan keindahan alam dan kesehatan kita.
Sudah saatnya para pemimpin industri di Banten menunjukkan keseriusan yang luar biasa dalam menjaga lingkungan kita,jangan ada lagi cerita sungai tercemar, udara kotor, atau laut yang rusak karena kelalaian. Gunakan teknologi hijau, beralih ke energi bersih seperti gas, surya, dan angin. Ini bukan hanya tren, tapi kebutuhan mendesak untuk masa depan anak cucu kita.
Taman-taman kota, hutan mangrove di pesisir, bahkan ruang hijau di lingkungan pabrik harus diperluas dan dijaga. Ini adalah “paru-paru” alami yang memberikan kita udara segar dan tempat berlindung bagi keanekaragaman hayati Banten.
Eksploitasi sumber daya alam yang terkadang terjadi di bukit, gunung, dan laut kita juga menjadi perhatian. Pemerintah daerah diharapkan lebih ketat dalam mengawasi dan memastikan setiap aktivitas eksploitasi diimbangi dengan upaya pemulihan yang serius, seperti menanam kembali pohon dan merehabilitasi lahan yang rusak.
Ingatlah, bumi ini bukan warisan dari nenek moyang, tapi titipan dari anak cucu kita. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan bagaimana Banten dan bumi ini di masa depan. Mari kita jadikan Hari Bumi 2025 sebagai momentum untuk aksi nyata. Bersama, kita bisa menjaga kampung halaman kita tetap asri, sehat, dan layak huni untuk generasi mendatang.
Penulis: M.Ibrohim Aswadi-Direktur Eksekutif Dewan Lingkungan Hidup Banten
