Berita

Cegah Impor, TNI AL Gerakkan Swasembada Kedelai dari Rancasanggal, Banten

118
×

Cegah Impor, TNI AL Gerakkan Swasembada Kedelai dari Rancasanggal, Banten

Sebarkan artikel ini
KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali,melakukan panen raya kedelai di Desa Rancasanggal,Desa Cinangka Kamis (8/5/2025)/Foto:SA-sebarindo.com

SEBARINDO.COM – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI  Muhammad Ali menunjukkan keseriusan TNI AL dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia turun langsung ke Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, ,meninjau program swasembada pangan yang fokus pada komoditas kedelai, Kamis (8/5/2025).

Langkah ini merupakan respons konkret terhadap Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 yang menekankan pemanfaatan sumber daya lokal untuk memperkuat fondasi pangan bangsa.

Dalam kunjungannya, Kasal tidak sendiri. Tampak hadir Kepala Baznas RI Noor Achmad, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Yudi Sastro, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali, serta tokoh agama Banten yang kharismatik, Ustad Adi Hidayat. Sinergi lintas sektor ini memperlihatkan betapa isu ketahanan pangan menjadi perhatian bersama.

Di lahan seluas 1,5 hektare yang menjadi pilot project, Kasal menyaksikan panen simbolis kacang kedelai varietas Miho AL1-89 yang telah ditanam sejak Februari lalu. Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara TNI AL dan Kementerian Pertanian, peluncuran pupuk organik “Jangkar” yang diharapkan mampu meningkatkan kesuburan tanah, serta pembagian bantuan sembako sebagai bentuk dukungan moril kepada para petani.

Hasil panen perdana ini cukup menggembirakan, mencapai sekitar 4,4 ton kedelai jenis Migo AL.1-89. Kasal dengan optimis menyatakan bahwa hasil bumi Banten ini berpotensi besar menjadi alternatif untuk menekan angka impor kedelai yang selama ini membebani negara.

“Kita akan uji coba di dua tempat lainnya, yaitu di Lampung dan satu lagi di Pasirangin Bogor.Saat ini untuk kedelai kita masih impor, dan dari program Bapak Presiden RI untuk ketahanan pangan maka kedelai jangan sampai lagi impor. Kalau ini sukses kita tidak akan lagi mengimpor kedelai,” tegasnya.

Varietas kedelai Migo AL.1-89 sendiri merupakan buah kolaborasi apik antara TNI AL, Kementerian Pertanian, dan pakar pertanian Prof. Ali Zum Mashar. Keunggulan varietas ini adalah kemampuannya untuk dipanen hingga tiga kali dalam setahun, sebuah potensi luar biasa untuk meningkatkan produktivitas lahan. TNI AL pun telah menyiapkan strategi jangka panjang yang ambisius, menargetkan swasembada kedelai dalam tiga tahun ke depan.

Strategi tersebut mencakup penyediaan benih unggul berkualitas, sosialisasi dan pendampingan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan, bimbingan intensif dari pemerintah terkait teknik budidaya modern, hingga pembangunan sistem pascapanen yang efisien untuk menjaga kualitas dan menekan angka kerugian. Dengan langkah-langkah terstruktur ini, diharapkan hasil panen kedelai lokal mampu terserap maksimal oleh pasar domestik, memenuhi kebutuhan nasional tanpa lagi bergantung pada pasokan dari luar negeri.

Lebih dari sekadar upaya pemenuhan kebutuhan pangan, Kasal menekankan bahwa program ini adalah wujud nyata pengabdian TNI AL kepada bangsa dan negara. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan, inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya para petani di wilayah Banten. Dengan memberdayakan potensi lokal, TNI AL turut bergerak dalam memajukan perekonomian daerah. (SA)