SEBARINDO.COM – Memperingati Hari Kartini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma, mengajak seluruh perempuan untuk terus berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Semoga di peringatan Hari Kartini ini, perempuan bisa menjadi pribadi yang kuat, beriman, dan berilmu. Sebagaimana yang dicontohkan Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan hak-hak perempuan dalam bingkai keislaman,” ujar Lia saat diwawancarai sebarindo.com, Senin (22/4/2025).
Lia menekankan bahwa perjuangan Kartini masih relevan hingga saat ini, terutama dalam menghadapi berbagai isu seperti kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi gender, hingga pernikahan dini.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan memang masih terjadi. Kami terus memberikan pemahaman agar perempuan bisa membentengi diri, salah satunya melalui kemandirian ekonomi,” katanya.
Menurut Lia, banyak kasus kekerasan rumah tangga dipicu oleh persoalan ekonomi. Karena itu, pihaknya mendorong perempuan di Cilegon untuk memiliki usaha sendiri. DP3AP2KB pun aktif berkolaborasi dengan dinas terkait seperti Dinas Koperasi untuk memberikan pelatihan keterampilan serta akses permodalan.
“Kami ingin perempuan di Cilegon punya keahlian. Kami juga berikan penyuluhan dan pelatihan agar mereka bisa mandiri dan memberi nafkah untuk keluarga,” ujar Lia.
Terkait pernikahan dini, Lia menyebutkan bahwa angka kasus tersebut di Cilegon mulai menunjukkan penurunan. Hal ini tak lepas dari regulasi yang semakin ketat dan pendekatan edukatif yang dilakukan DP3AP2KB, termasuk melalui seminar calon pengantin.
“Dalam seminar itu, kita bahas aspek kesehatan dan sosial ekonomi sebagai bentuk upaya preventif,” ucapnya.
Lebih lanjut, Lia juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam membentuk pola pikir anak perempuan sejak dini.
“Orang tua, khususnya ibu, harus bisa menjadi teman bagi anak perempuannya. Keluarga punya peran sentral dalam menumbuhkan keberanian anak perempuan untuk bermimpi dan mandiri,” ujarnya.
Di akhir wawancara, Lia menyampaikan harapannya agar semangat Kartini terus hidup di tengah masyarakat.
“Makna Kartini bagi saya adalah perempuan harus menjadi kuat, berdaya, dan maju. Itu yang akan terus kami dorong di Kota Cilegon,” tutup Lia. (SA)