SEBARINDO.COM — Keluhan soal keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang dinilai mengganggu iklim investasi mencuat dalam agenda coffee morning Gubernur Banten bersama para pelaku usaha di Birdie Cafe, The Royale Krakatau & Country Club, Cilegon, Jumat, (25/4/25).
Direktur Operasi Krakatau Bandar Samudra, Aep Dedi Laksana, dalam forum itu menyampaikan keresahannya terkait praktik sejumlah LSM yang dinilai menyalahgunakan peran.
“Yang kami rasakan adalah tentunya tentang LSM-LSM yang berkedok minta bantuan pembangunan, ujung-ujungnya minta pekerjaan yang fundamentalnya kurang bagus,” kata Aep di hadapan pejabat dan pengusaha yang hadir.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto menyatakan komitmennya untuk menjaga iklim investasi di wilayah Banten. Ia menegaskan bahwa Polri merupakan bagian dari Satuan Tugas Percepatan Investasi Nasional dan memiliki kewenangan melakukan pengawasan serta penegakan hukum.
“Polri, dalam hal ini, bagian dari Satgas Waspada Investasi. Kami di Polda Banten siap menjaga dan mengamankan investasi yang ada di wilayah Banten,” ujar Suyudi.
Ia juga meminta pelaku usaha untuk terbuka jika menghadapi gangguan, termasuk dari oknum-oknum yang mengatasnamakan LSM.
Suyudi menegaskan bahwa pihaknya siap bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran hukum.
“Saya tidak sendiri, saya membutuhkan informasi dan masukan. Jangan sampai investasi di wilayah Banten terganggu. Kalau pun ada, harus terbuka kepada kami. Kami siap bekerja sama,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa kekuatan personel yang dimiliki cukup besar.
“Polda Banten memiliki kekuatan lebih dari 70.700 lebih personel. Ditambah dengan ribuan personel dari Korem. Jadi tenang saja,” katanya, merujuk pada sinergi antara Polri dan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan.
Hadir dalam acara itu antara lain Gubernur Banten Andra Soni, Kajati Banten, Danrem, dan Danlanal Banten serta para pelaku industri dari berbagai sektor di wilayah Banten.(SA)
