SEBARINDO.COM – Wisata ke suku Baduy Dalam memang menjadi perjalanan yang sangat menarik. Pasalnya, trip tersebut memiliki berbagai daya tarik tersendiri, mulai dari keunikan suku adat, perjalanan trekking, hingga mencicipi makanan khas Baduy Dalam.
Suku Baduy Dalam sendiri merupakan etnis adat Sunda yang mendiami wilayah Pegunungan Kendeng. Adapun lokasinya berada di area Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Suku Baduy Dalam menjadi salah satu destinasi wisata berkat tradisi dan kebudayaannya yang unik. Tak heran jika banyak masyarakat yang mulai minat untuk mendatangi mereka.
Namun, bagaimana cara wisata ke Baduy Dalam dan apakah boleh menginap di sana? Untuk mengetahuinya, simaklah ulasan di bawah ini.
Cara Pergi ke Baduy Dalam
Untuk bisa berkunjung ke desa adat di Banten ini, pengunjung harus pergi ke wilayah Ciboleger. Itu merupakan desa terakhir yang bisa dikunjungi menggunakan transportasi, seperti mobil, motor, atau minibus.
Desa Ciboleger menjadi pintu masuk pengunjung yang ingin trekking ke Baduy Luar atau Dalam. Untuk menuju ke wilayah Ciboleger dari Jakarta dibutuhkan waktu tempuh sekitar 4 jam. Sementara dari Rangkasbitung hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Perjalanan menuju desa terakhir pun terbilang sudah rapi. Pemandangannya juga tidak kalah indah untuk dinikmati.
Jika sudah sampai di desa Ciboleger, pengunjung bisa berjalan kaki ke area Baduy Luar atau Dalam. Namun, untuk masuk ke wilayah Baduy Dalam membutuhkan pemandu atau guide lokal. Sebab, hanya guide lokal atau masyarakat adat Baduy yang mengetahui arah jalannya.
Perjalanan Menuju Desa Adat
Perjalanan menuju desa adat Baduy Dalam membutuhkan waktu trekking sekitar 4 hingga 7 jam. Trekking tersebut tentu disuguhi pemandangan yang sangat indah dan udara sejuk.
Trekking ke Baduy Dalam turut membutuhkan energi yang kuat. Sebab, pengunjung akan diajak naik dan turun tangga, serta jalur yang terbilang licin jika hujan.
Penting bagi pengunjung untuk membawa persediaan minum dan makanan yang cukup. Hal itu mengingat waktu tempuh yang panjang dan jalur trekking menguras tenaga. Namun, semua rasa lelah akan terbayar dengan tuntas saat sampai di Baduy Dalam.
Menginap di Baduy Dalam
Menginap di desa adat Banten satu ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga. Para pengunjung akan melihat berbagai kehidupan masyarakat adat yang sederhana dan tanpa teknologi terkini.
Mulai dari cara mandi, ibadah, hingga makan bersama pun dilakukan dengan aturan tradisional. Suku Baduy Dalam sendiri memiliki menu makanan, piring, gelas, dan sendok yang sangat khas.
Adapun menu makanan yang menjadi andalan di sana adalah sayur asem, ikan asin, dan sambal kecombrang. Air minum yang disuguhkan juga berasal dari mata air asli.
Pada pagi hari, para pengunjung biasanya akan diajak berkeliling desa. Saat itulah akan dikenalkan mengenai Puun, rumah adat, pertanian, dan kegiatan adat lainnya.
Salah satu hal unik mengenai suku Baduy Dałam adalah sistem pertaniannya. Mereka tidak menyiram air ke area sawahnya.
Mereka mengandalkan air hujan untuk membasahi area persawahan. Teknik pertanian tersebut dikenal sebagai huma yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Selain itu, ada juga larangan keras untuk memasuki dan menggambar rumah ketua adat suku Baduy Dałam atau Puun. Larangan tersebut menjadi aturan yang sangat dihormati. Sebab, lokasi suku tersebut masih terjaga kerahasiaannya.
Bahkan, warga negara Asing dilarang memasuki area Baduy Dalam. WNA Hanya diperbolehkan mengunjungi desa adat Baduy Luar.
Meski dilarang menggunakan gadget, para pengunjung tidak akan merasa bosan. Sebab, pemandangan dan aktivitas di sana terasa sangat berbeda.
Aturan Berkunjung
- Tidak boleh menggunakan odol, sampo, sabun, hingga deterjen. Sebab, produk tersebut dapat mencemari lingkungan yang menjadi sumber kehidupan suku Baduy.
- Tidak boleh foto dan video saat sudah sampai di area perbatasan Baduy Luar-Baduy Dalam. Juga termasuk dilarang menyalakan ponsel, alarm, atau musik.
- Tidak boleh membuang sampah sembarangan. Pengunjung wajib membawa tas atau trash bag.
- Dilarang merokok.
Oleh-oleh Khas Baduy Dalam
- Madu hitam
- Gula Aren
- Asem Baduy
- Pernak-pernik, seperti kain, gelang akar, hingga tas yang ditenun warga Baduy.
Trip ke Baduy Dalam biasanya membutuhkan waktu 2 hari 1 malam. Untuk mengikuti paket wisata tersebut, biasanya dibanderol mulai dari Rp200.000.
Nah, itulah ulasan mengenai perjalanan menginap ke desa adat Baduy Dalam. Dapatkan berbagai ulasan mengenai perjalanan wisata menarik hanya di Sebarindo.