Berita

Udara Panas dan Api di Langit Cilegon, Ini Penjelasan Lotte Chemical

1560
×

Udara Panas dan Api di Langit Cilegon, Ini Penjelasan Lotte Chemical

Sebarkan artikel ini

SEBARINDO.COM — Aktivitas pembakaran gas (flaring) dari cerobong milik PT Lotte Chemical Indonesia menuai perhatian warga sekitar. Api yang membumbung tinggi dan hawa udara yang terasa lebih panas membuat sejumlah masyarakat merasa tidak nyaman.

Menanggapi hal tersebut, PT Lotte Chemical Indonesia menyampaikan permohonan maaf. “Berkenaan dengan aktivitas perusahaan yang dinilai menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, kami, PT Lotte Chemical Indonesia, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” kata Mohamad Khalimi, Sr. Assistant Manager General Affair PT Lotte Chemical Indonesia dalam keterangan tertulis, Kamis, (22/05/2025).

Khalimi menjelaskan bahwa aktivitas pembakaran gas tersebut merupakan bagian dari prosedur normal dalam proses start-up pabrik.

“Perlu kami sampaikan bahwa proses start-up pabrik dengan ditandai pembakaran gas di cerobong api yang kami lakukan saat ini merupakan prosedur normal yang berlaku pada industri sejenis di manapun,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir. “Perlu kami yakinkan bahwa kegiatan pembakaran gas yang kami mulai pada hari Rabu, 21 Mei 2025, merupakan kegiatan yang aman sebagaimana yang telah dilakukan pada pabrik-pabrik serupa kami di berbagai tempat,” katanya.

Sebagai bentuk transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, PT Lotte Chemical Indonesia telah lebih dulu mengirimkan surat pemberitahuan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten.

“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya melalui surat pemberitahuan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten dengan nomor 73/LCI/-VP/GA/V/2025, sebagai bentuk komitmen terhadap kepatuhan lingkungan, keselamatan, dan transparansi, PT Lotte Chemical Indonesia akan didampingi oleh pihak terkait termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon selama periode kegiatan tersebut dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan teknis kami,” ucap Khalimi.

Lebih lanjut, perusahaan juga melibatkan laboratorium independen. “Kami juga telah menunjuk laboratorium pihak ketiga yang terakreditasi untuk memantau dan melaksanakan kegiatan teknis selama start-up pabrik berlangsung sebagai bagian dari upaya memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.”

“Sekali lagi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dengan adanya klarifikasi ini, kami harap dapat memberikan rasa aman serta meluruskan misinformasi yang beredar,” tutup Khalimi.(SA/rls)