SEBARINDO.COM – Museum RA Kartini Jepara bukan hanya menyimpan berbagai peninggalan sejarah dari Raden Ajeng Kartini, tetapi juga memiliki koleksi unik yang menarik perhatian banyak wisatawan. Salah satu koleksi paling fenomenal adalah ikan Joko Tuo, sebuah kerangka ikan raksasa yang memiliki panjang 16 meter, lebar 4 meter, dan tinggi sekitar 2 meter. Dengan berat mencapai 6 ton, ikan ini menjadi salah satu fosil laut terbesar yang ditemukan di Indonesia.
Penemuan Kerangka Ikan Joko Tuo

Kerangka ikan Joko Tuo ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa pada bulan April 1989. Saat ditemukan, ikan ini sudah dalam keadaan mati dan terdampar di tepi pantai. Setelah dilakukan penelitian dan proses pembersihan selama tiga bulan, kerangkanya kemudian dibawa dan disimpan di Museum RA Kartini Jepara sejak tahun 1990. Kini, ikan Joko Tuo menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung museum.
Bentuk Ikan Joko Tuo: Paus Gajah Purba?

Berdasarkan hasil penelitian, ikan Joko Tuo diperkirakan merupakan jenis paus gajah, spesies langka yang memiliki ciri khas unik. Bentuk ikan Joko Tuo menyerupai paus pada umumnya, namun bagian kepalanya memiliki struktur yang mirip dengan gading gajah, sehingga dinamakan paus gajah. Bentuk kepalanya yang besar serta ukuran tubuhnya yang masif membuatnya menjadi misteri bagi para ilmuwan dan pecinta sejarah kelautan.
Ilustrasi Ikan Joko Tuo: Seperti Apa Wujud Aslinya?

Banyak orang penasaran dengan bentuk asli ikan Joko Tuo ketika masih hidup. Berdasarkan ilustrasi ikan Joko Tuo yang dibuat berdasarkan kerangka yang tersisa, ikan ini memiliki tubuh besar dengan sirip yang cukup panjang. Meskipun termasuk dalam keluarga paus, struktur tulangnya menunjukkan beberapa perbedaan dengan paus modern yang ada saat ini. Inilah yang membuat ikan Joko Tuo dianggap sebagai ikan purba yang memiliki karakteristik unik.
Mengapa Ikan Joko Tuo Disebut Sebagai Fosil Purba?
Julukan ikan purba pada ikan Joko Tuo bukan tanpa alasan. Beberapa faktor yang mendukung anggapan ini antara lain:
- Ukuran yang tidak biasa – Dengan panjang mencapai 16 meter, ikan ini jauh lebih besar dibandingkan paus rata-rata yang ditemukan saat ini.
- Bentuk kepala yang unik – Struktur kepalanya menyerupai gading gajah, berbeda dengan paus modern.
- Ditemukan dalam kondisi terdampar – Ikan ini ditemukan dalam keadaan sudah mati dan terdampar, seperti halnya banyak spesies purba yang mengalami kepunahan secara alami.
Daya Tarik Museum RA Kartini Jepara
Museum RA Kartini tidak hanya menyimpan kerangka ikan Joko Tuo, tetapi juga berbagai benda bersejarah lainnya, seperti peninggalan R.A Kartini, artefak dari masa kerajaan Kalingga, dan prasasti kuno. Namun, bagi banyak wisatawan, ikan Joko Tuo menjadi daya tarik utama karena ukurannya yang luar biasa dan kisah misterius di baliknya.
Jika Anda ingin melihat bentuk asli ikan Joko Tuo, datanglah langsung ke Museum RA Kartini Jepara. Di sana, Anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana fosil ikan raksasa ini menjadi bagian dari sejarah maritim Indonesia.
Ikan Joko Tuo bukan hanya sekadar kerangka ikan raksasa, tetapi juga menyimpan banyak cerita dan misteri tentang sejarah laut Indonesia. Dengan bentuk ikan Joko Tuo yang unik serta ukuran yang mencengangkan, fosil ini menjadi saksi bisu dari kehidupan laut yang pernah ada di masa lampau. Jika Anda pecinta sejarah dan ingin melihat sendiri keajaiban alam yang satu ini, Museum RA Kartini Jepara adalah tempat yang wajib dikunjungi!