Berita

Dialog dengan Forum Mahasiswa Cilegon,Robinsar:Kami Terbuka Untuk Kritik dan Tidak Anti Kritik

144
×

Dialog dengan Forum Mahasiswa Cilegon,Robinsar:Kami Terbuka Untuk Kritik dan Tidak Anti Kritik

Sebarkan artikel ini
Dialog mashasiswa yang tergabung dalam FMC dengan Wali Kota Cilegon Robinsar.Foto:Dok Diskominfo

SEBARINDO.COM-Suasana hangat melingkupi ruang rapat Asisten Daerah (Asda) Kota Cilegon, saat  berlangsungnya  dialog antara pemimpin daerah dan mahasiswa. Dialog ini merupakan tindak lanjut dari aksi unjuk rasa yang sebelumnya digelar oleh Forum Mahasiswa Cilegon (24/2) lalu. Robinsar, didampingi Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo dan Sekretaris Daerah Maman Mauludin, menyambut hangat kehadiran para mahasiswa,Selasa (4/3/2025).

Dihadapan perwakilan mahasiswa,Wali Kota Cilegon Robinsar, dengan tegas menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon sangat terbuka dan membuka diri terhadap kritik dan masukan dari mahasiswa maupun masyarakat,selama saran,kritik yang disampaikan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Pernyataan ini menjadi angin segar di tengah dinamika hubungan antara pemerintah dan generasi muda.

“Kami sebagai wali kota dan wakil wali kota tidak anti dan alergi kritik.Kami membutuhkan pengawasan dari mahasiswa agar kebijakan yang kami buat tetap berada pada jalurnya, demi kesejahteraan masyarakat Cilegon,” ujar Robinsar.

Delapan tuntutan yang diajukan mahasiswa menjadi fokus utama dalam dialog tersebut. Robinsar menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh tuntutan. Namun, ia juga menekankan perlunya klarifikasi pada beberapa poin yang berada di luar kewenangan pemerintah daerah.

“Pada prinsipnya, kami setuju dengan kehadiran mahasiswa sebagai bagian dari pengawasan demokrasi. Kita memiliki tujuan yang sama untuk membangun Kota Cilegon, meskipun berada di posisi yang berbeda,” jelasnya.

Sementara Wakil Wali Kota Fajar Hadi Prabowo menambahkan, menurutnya  pertemuan seperti ini perlu diadakan secara rutin, mungkin setiap satu atau dua bulan sekali.

“ Kita bisa berdiskusi bersama mengenai isu-isu yang diangkat mahasiswa,” ujarnya.

Disambut baik

Usulan tersebut, disambut baik oleh mahasiswa, menunjukkan adanya keinginan kuat dari kedua belah pihak untuk membangun komunikasi yang berkelanjutan.

Ketua DPD Gerakan Mahasiswa Al-Khairiyah , Supardi, mengungkapkan rasa senangnya atas kesempatan berdialog langsung dengan pimpinan daerah.

“Kami senang dapat diterima. Sudah lama rasanya mahasiswa tidak diajak berdiskusi langsung dua arah dengan pemimpin kami. Kami berharap setiap tuntutan dan aspirasi kami bisa dibahas secara terbuka,” pungkasnya.

Wali Kota Cilegon Robinsar dan Wakil Wali Kota Cilegon Fajar Hadi Prabowo berfoto bersama mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Cilegon.Foto:Dok Diskominfo Kota Cilegon

Supardi juga mengingatkan masalah honor triwulan ke- 4 tahun 2024 untuk guru-guru honorer segera di bayarkan. Hal itu lanjut dia agar tidak menjadi problem, begitu juga kedepannya Pemkot  Cilegon agar selalu mengedepankan kepentingan masyarakat khususnya terkait pendidikan.

“Maka bukan hanya menyediakan pendidikan gratis akan tetapi menyiapkan wadah setelah ia menempuh dan menyelesaikan pendidikannya,”ujar dia.

Sementara, Ketua DPC GMNI Cilegon, Ihwan Muslim, menegaskan bahwa GMNI Cilegon mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah terhadap nasib para petani serta permasalahan yang terjadi di Cilegon.

Masalah dan solusi di Kota Cilegon berkaitan erat dengan industri, pengangguran bisa diatasi dengan kerja.

“Pencemaran lingkungan harus mendapat pertanggungjawaban dari industri terkait. Oleh karena itu, perlu ada penguatan pengaruh daerah dalam memastikan realisasi AMDAL,”tegasnya.(PSR)