160x600
160x600
BeritaPolitik

Survei LSI: 51,9 Persen Warga Cilegon Tidak Puas dengan Kinerja Helldy Agustian, Kurang Memperhatikan Rakyat

569
×

Survei LSI: 51,9 Persen Warga Cilegon Tidak Puas dengan Kinerja Helldy Agustian, Kurang Memperhatikan Rakyat

Sebarkan artikel ini
Helldy Agustian
Helldy Agustian. Foto : Doc Diskominfo Kota Cilegon

SEBARINDO.COM – Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cilegon 2024 memunculkan hasil temuan yang mengejutkan. Sebanyak 51,9 persen warga Cilegon mengaku tidak puas dengan kinerja Wali Kota Cilegon saat ini, Helldy Agustian, yang kembali mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Cilegon.

Ketidakpuasan ini terutama terkait dengan persepsi warga yang merasa kinerja Helldy kurang baik, dengan 26,5 persen responden menilai Helldy kurang memperhatikan rakyat.

Survei ini juga mencatat bahwa hanya 19,4 persen responden yang merasa puas dengan kinerja Helldy selama masa kepemimpinannya. Beberapa alasan utama warga yang menyukai Helldy adalah adanya bukti nyata hasil kerjanya (19,4 persen), memperhatikan rakyat (17,7 persen), serta berpengalaman dalam memimpin (12,8 persen).

Selain itu, sebanyak 7,5 persen warga menyebut Helldy sebagai sosok yang sederhana dan merakyat, sementara 7,4 persen lainnya memuji sikap sopan, ramah, dan santunnya.

Hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) 17-23 Juli 2024, Warga Cilegon tidak suka Helldy Agustian | Foto : Istimewa

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, menilai hasil survei LSI tersebut sangat ilmiah dan menjadi sinyal serius bagi calon petahana.

“Ini adalah alarm kuning yang cenderung merah,” ujar Adib kepada wartawan pada Jumat, (4/10/2024).

Menurut Adib, ketidakpuasan publik sebesar lebih dari 50 persen ini bisa berdampak langsung pada hasil pemilihan kepala daerah mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.

“Idealnya, kepuasan terhadap petahana minimal 50 persen. Namun, hasil survei ini justru berbanding terbalik. Kinerja Helldy hanya mendapat kepuasan 19,4 persen, ini jelas tanda bahaya,” tegasnya.

Lebih lanjut, warga yang tidak menyukai Helldy mengemukakan beberapa alasan lain selain kurangnya kinerja, seperti kurangnya tegas dan berwibawa (2,8 persen), serta kurang jujur dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) (2,6 persen). Sebagian kecil warga juga menganggap Helldy bukan sosok putra daerah (1 persen) atau kurang sopan dan ramah (0,7 persen).

Adib juga menjelaskan bahwa Kota Cilegon didominasi oleh pemilih rasional, banyak di antaranya adalah pekerja industri dari luar kota. “Pemilih rasional tambah dia, akan menilai berdasarkan kinerja, bukan hanya janji dan ini sudah tercermin dalam survey.

Ia pun menekankan, bagi kandidat lain yang memiliki visi, misi, serta gagasan yang rasional, peluang untuk menang sangat terbuka lebar.
“Pemilih Cilegon ini sangat rasional, mereka akan menilai siapa yang benar-benar mampu bekerja,” ujar Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional itu.

Dengan populasi sekitar 300 ribu jiwa dan APBD sebesar Rp 2,4 triliun, Adib menilai pengelolaan anggaran Kota Cilegon seharusnya sudah lebih maksimal dalam pembangunan. Namun, kritik muncul karena masih adanya permasalahan infrastruktur, seperti jalanan yang masih gelap.

“Hal-hal kecil seperti itu saja tidak ditangani dengan baik, bagaimana dengan hal-hal yang lebih besar?”ujar Adib.(PSR)