Berita

Wajah Baru Pasar Kranggot Cilegon: Ratusan Pedagang Pindah ke Hanggar, Bangunan Liar Digusur

1051
×

Wajah Baru Pasar Kranggot Cilegon: Ratusan Pedagang Pindah ke Hanggar, Bangunan Liar Digusur

Sebarkan artikel ini
Pedagang Pasar Kranggot sedang membereskan emprakan yang baru digusur.Foto:poesaputra-sebarindo.com

SEBARINDO.COM – Sebanyak 434 pedagang emprakan di Pasar Baru Kranggot, Cilegon, mulai menempati hanggar yang telah disediakan pada Rabu (25/6/2025). Relokasi ini menjadi langkah signifikan untuk menata ulang pasar yang sebelumnya tampak semrawut dan kumuh akibat lapak pedagang yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk pintu masuk.

Tak hanya merelokasi pedagang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cilegon juga bertindak tegas meratakan bangunan semi permanen yang berdiri di pinggir aliran irigasi, tepatnya di belakang pasar. Penertiban ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan pasar yang lebih rapi dan bersih.

Kepala UPTD Pasar Baru Kranggot, Siti Rogayah, menjelaskan bahwa tiga hanggar telah disiapkan untuk menampung para pedagang.

“Hanggar F menampung 30 pedagang, hanggar utara 22 pedagang, dan hanggar barat menampung sebanyak 130 pedagang,” ujarnya.

Proses pembongkaran lapak lama berjalan lancar, dengan para pedagang terlihat kooperatif membereskan barang-barang mereka.

Penataan Parkir untuk Kenyamanan dan PAD

Plt Kepala Satpol PP Cilegon, Tunggul Fernando, menambahkan bahwa Pasar Baru Kranggot nantinya akan dilengkapi dengan 12 titik lokasi parkir baru. Ini dilakukan demi kenyamanan dan keamanan pengunjung. “Untuk kenyamanan para pengunjung dan itu menjadi pemasukan daerah dalam bentuk pajak,” kata Tunggul.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng Dishub Kota Cilegon akan mengaktifkan dua jalur angkot agar melintas ke Pasar Baru Kranggot.

Pengelolaan lahan parkir tersebut akan dilelang, sebuah langkah yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cilegon. Penataan parkir ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan dan kesemrawutan di sekitar area pasar. Tunggul berharap, relokasi pedagang emprakan ke hanggar-hanggar baru ini akan menciptakan suasana pasar yang lebih tertata, bersih, dan nyaman, sekaligus mendorong roda perekonomian lokal.

Meski mendukung penataan pasar, salah satu pedagang emprakan yang enggan disebut namanya mengaku pasrah dengan relokasi ini. Ia sudah berjualan di emprakan selama tujuh tahun. “Ya pasrah saja lah, meski tidak ada uang pungutan hanya salaran untuk sampah ya harus pindah ke belakang yang sudah disiapkan,” ujarnya sambil memilih seng untuk atap lapaknya nanti.

Pedagang tersebut juga mengungkapkan bahwa lokasi baru yang akan ditempatinya masih dalam tahap pengurugan. Ia mengeluhkan ukuran lapak di tempat baru yang hanya 1,5 x 2 meter, lebih kecil dibandingkan lapak sebelumnya yang berukuran 3 x 3 meter. “Beda dengan yang emprakan awal, lebarnya 3 x 3 meter,” jelasnya. Dengan ukuran yang lebih kecil, ia merasa kurang leluasa untuk menjual ubi dan sayuran.(PSR)