Berita

Wali Kota Cilegon Berecana Masjid Agung Nurul Ikhlas Jadi Tempat Istirahat Pemudik Lebaran 2025

240
×

Wali Kota Cilegon Berecana Masjid Agung Nurul Ikhlas Jadi Tempat Istirahat Pemudik Lebaran 2025

Sebarkan artikel ini
Masjid Agung Nurul Ikhlas Kota Cilegon.Foto:MTA-sebarindo.com

SEBARINDO.COM– Pemerintah Kota Cilegon, berencana menjadikan Masjid Agung Nurul Ikhlas sebagai tempat peristirahatan sementara bagi para pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak pada Lebaran 2025.

Hal ini disampaikan Wali Kota Cilegon, Robinsar, usai membuka bazar Ramadan 1446 Hijriah di Masjid Agung Nurul Ikhlas, Rabu (12/3/2025).

“Insya Allah saat arus mudik Lebaran ini, saya akan berkoordinasi dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) agar Masjid Agung Nurul Ikhlas bisa menjadi pos peristirahatan sementara para pemudik,” ujar Robinsar.

Cilegon merupakan salah satu kota yang dilalui oleh para pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Dengan dijadikan Masjid Agung Nurul Ikhlas sebagai tempat peristirahatan, diharapkan para pemudik dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Robinsar menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesiapan Masjid Agung Nurul Ikhlas dan masjid-masjid lainnya disepanjang jalur mudik dalam menyambut para pemudik.

“Kami akan berkoordinasi dengan DKM, kepolisian, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kesiapan Masjid Agung Nurul Ikhlas dan masjid lainnya dalam menyambut para pemudik,” kata Robinsar.

Masjid Agung Nurul Ikhlas merupakan salah satu masjid terbesar di Kota Cilegon. Masjid ini memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 10.000 jemaah. Dengan fasilitas yang memadai, Masjid Agung Nurul Ikhlas diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang beristirahat.

Rencana Wali Kota Cilegon Robinsar, selaras dengan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan rencana pemanfaatan masjid di sepanjang jalur mudik sebagai posko alternatif 24 jam bagi para pemudik Idul Fitri 1446 H yang disampikan saat  Rapat Koordinasi Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK,Rabu (5/3/2025) pekan kemarin.

Rapat dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

“Dalam menghadapi arus mudik, Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Salah satu kebijakan yang akan diusulkan adalah membuka masjid di sepanjang jalur mudik selama 24 jam,” ungkap Menag.

Dengan adanya kebijakan ini, Menag berharap para pemudik dapat beristirahat dengan nyaman di masjid tanpa harus menumpuk di rest area. Hal tersebut  penting untuk mengurangi kepadatan di rest area atau SPBU, yang sering kali menjadi titik kemacetan akibat keterbatasan fasilitas.

Menag menambahkan, masjid yang dijadikan sebagai posko pemudik akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti toilet bersih dan tempat wudhu. Jika memungkinkan, masjid juga akan menyediakan air minum serta makanan untuk berbuka puasa bagi pemudik yang sedang dalam perjalanan.

Lebih lanjut, Menag mengusulkan adanya rambu-rambu petunjuk arah menuju masjid di sepanjang jalur mudik. Ia menilai bahwa keberadaan tanda ini penting agar pemudik yang ingin beristirahat di masjid tidak kesulitan menemukannya.

“Perlu adanya rambu penunjuk arah menuju masjid yang tersedia di jalur mudik. Jika lokasi masjid berada sedikit masuk ke dalam, diberikan tanda jarak, misalnya, masjid 100 meter di depan, atau masjid 20 meter ke kiri,” tuturnya.

Pihak yang akan bertanggung jawab dalam pemasangan rambu ini, sebut Menag, masih akan dikoordinasikan lebih lanjut, apakah dari kepolisian atau instansi terkait lainnya.(PSR)