Berita

Cilegon Kaya, Tapi Guru dan Pegawai Honor Lapar,Besok Helldy Ditantang Temui Pengunjuk Rasa

844
×

Cilegon Kaya, Tapi Guru dan Pegawai Honor Lapar,Besok Helldy Ditantang Temui Pengunjuk Rasa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi tangkapan layar WhatsApp.

SEBARINDO.COM-Kota Cilegon, yang disebut sebagai kota nomor empat terkaya di Indonesia dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita mencapai Rp240,57 juta, tengah menghadapi ironi pahit.

Di penghujung kepemimpinan Wali Kota Helldy Agustian, ribuan guru honorer, personel linmas, dan kader Cilegon Mandiri (KCM) harus menahan lapar karena honor mereka selama tiga bulan di tahun 2024 belum terbayarkan.

Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan menimbulkan pertanyaan besar bagi  para guru tentang pengelolaan keuangan daerah yang membuat tidak dibayarnya honor mereka.

Para guru dan masyarakat, rencananya besok,Rabu (22/1/2025) akan kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Cilegon untuk meminta kejelasan nasibnya.Ini aksi kedua yang mereka lakukan, dimana ditempat yang sama para guru honorer non asn melakukan aksi demonstrasi rasa menuntut hal yang sama.

Baca:Pemkot Cilegon Tunggak Gaji Guru Honorer 3 Bulan,Kemana Uangnya!

Kepada SEBARNDO.COM,kordinator aksi guru masyarakat bersatu Edi Jon mengatakan, tujuan aksi unjuk rasa yang akan digelar besok (Rabu-red) di depan kantor Wali Kota Cilegon tuntutannya tetap sama dengan aksi sebelumnya yaitu Pemkot Cilegon harus membayarkan kewajibannya yaitu membayar honor bagi para guru yang tertunggak selama 3 bulan di tahun 2024 yaitu honor untuk bulan Oktober sampai Desember.

“Kami menilai Pemkot Cilegon teledor, seharusnya guru itu diutamakan atau diperhatikan.Besok, guru dan masyarakat menantang Wali Kota Cilegon Helldy Agustian untuk menemui para guru dan menjelaskan kenapa honor guru non asn   sampai hari ini belum dibayarkan, ada apa ini? Kami ingin dialog dengan wali kota ,” kata Edi,Selasa (21/1/2025).

Edi menegaskan,aksi para guru dan masyarakat murni memperjuangkan hak mereka dan menuntut keadilan supaya pemerintah kota untuk segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan penjelasan yang transparan terkait penyebab defisit anggaran.

“Dalam aksi nanti, para guru dan masyarakat yang ikut demo membawa bekal masing-masing, baik makanan maupun minuman.Dan mereka juga membawa alas untuk melaksanakan salat.Jadi jangan ada yang menilai aksi ini ditunggangi  atau ada kepentingan lain.Aksi ini murni para guru menuntut haknya dan menuntut keadilan,” tegas Edi.

Dana hibah

Menurut Edi Jon, pada aksi sebelumnya tidak ada kejelasan dari Pemkot Cilegon mengenai pembayaran honor para guru untuk bulan Oktober-Desember 2024.Malah pihak pemerintah seperti memberikan ancaman kepada para guru.

“Saat aksi kemarin kan tidak ada kejelasan, ketika para guru menanyakan honor bulan Oktober-Desember 2024 akan dibayar atau tidak, malah perwakilan pemerintah mengatakan kalau honor yang tiga bulan itu dibayarkan nanti para guru akan diperiksa aparat penegak hukum (APH), ini kan aneh, kok yang menerima yang diperiksa?apakah ini menakuy-nakuti secara halus, seharusnya pemerintah segera membayarkan hak para guru,” jelas Edi.

Baca:Ironis Cilegon, Wali Kota Raih Penghargaan Kota Peduli HAM di Tengah Demo Tuntut Hak Dasar yang Belum Dibayar

Seharusnya kata Edi, guru-guru yang meminta APH untuk memerika pihak terkait kenapa honor para guru yang sudah dianggarkan tidak dibayarkan.Padahal, honor untuk guru non asn itu menggunakan pos anggaran dana hibah.

“Saya dapat informasi, ada yang sama-sama mendapat dana hibah yang sudah dicairkan, nah kenapa dana hibah untuk honor guru non asn tidak bisa dicairkan?ini kan aneh.APH harus menyelidiki persoalan ini,” tegasnya.

Sementara itu, data yang diperoleh dari Bagian Kesra Setda Kota Cilegon, jumlah hibah yang diberikan kepada Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon mengalami kenaikan pada tahun 2021 hibah yang diberikan sebesar Rp 29.391.900.000 sedangkan pada tahun 2024 sebesar Rp 33.231.300.000.

Sementara dari berbagai sumber yang dihimpun Sebarindo.com, Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemkot Cilegon dengan Kemenang Kota Cilegon terkait hibah tahun 2024 nilainya sebesar Rp33.231.300.000.

Anggaran sebesar itu untuk honor guru  Raudhatul Athfal (RA) denga kuota tahun 2024 sebanyak  393 guru, masing-masing guru  menerima honor per bulan Rp675.000

Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) kuota tahun 2024 sebanyak 143 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan

Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) kuota tahun 2024 sebanyak 561 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.

Guru Madrasah Aliyah (MA), kuota tahun 2024 sebanyak 218 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.

Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), kuota tahun 2024 sebanyak 1.345, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.

Guru TKQ-TPQ, kuota tahun 2024 sebanyak 1.017 orang dengan honor per orang Rp375.000/bulan.

Guru ngaji di lingkungan kuota tahun 2024 sebanyak 1.426 orang dengan honor per orang Rp375.000/bulan.

Guru ngaji di masjid kuota tahun 2024 sebanyak 86 orang dengan honor per orang Rp525.000/bulan.

Tidak hanya guru-guru honorer non dinas pendidikan, para personel Linmas, Kader Cilegon Mandiri, kontraktor dan lainnya sampai saat ini  masih belum menerima  haknya.(PSR)