SEBARINDO.COM-Ratusan guru honorer madrasah dan gerakan mahasiswa (Gema) Al-Khairiyah ,menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Cilegon, Rabu (15/1/2025). Mereka mendesak Pemkot Cilegon segera membayarkan honor yang tertunggak selama tiga bulan.
Disela-sela aksi unjuk rasa, Kepala Madrasah Al-Khairiyah Ramanuju 1 Nikmah, mengaku kecewa dengan keterlambatan pembayaran honor tersebut.
”Kami sudah sangat sabar. Honor ini adalah hak kami yang harus dipenuhi,” tegasnya.
Senada dengan Nikmah, koordinator lapangan aksi Bustomi, menegaskan bahwa tuntutan ini bukan tanpa alasan. Menurutnya,para guru honorer itu telah bekerja keras melaksanakan kewajibannya, tetapi hak mereka belum dipenuhioleh Pemkot Cilegon.
“Ini sangat tidak adil, mereka sudah sabar menunggu tiga bulan, masa tidak dibayarkan? Kemana uangnya?,” ujarnya.
Persoalan defisit anggaran yang membelit Pemkot Cilegon yang dampaknya para guru madrasah, guru ngaji, kader Cilegon Mandiri, personel Linmas dan banyak yang belum menirma haknya dinilai mahasiswa pemerintahan yang saat ini dipimpin Wali Kota Helldy Agustian sangat bobrok dan bisa disebut su’ul khotimah.
Menanggapi aksi tersebut, perwakilan Pemkot Cilegon yang diwakili Kabag Umum Budhi Riezka Mustika,menyatakan bahwa Pemkot Cilegon berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, ia menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kami sedang berupaya semaksimal mungkin. Namun, kami harus memastikan semua proses sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Budhi.

Janji yang tertunda
Aksi unjuk rasa guru honorer ini bukan yang pertama kali terjadi di Cilegon. Sebelumnya, mereka juga telah beberapa kali melakukan aksi serupa dengan tuntutan yang sama. Namun, hingga kini, masalah pembayaran honor belum juga terselesaikan.
Dalam setiap aksi di depan kanor Wali Kota Cilegon, tidak sekalipun Wali Kota Cilego Helldy Agustian menemui para pengunjuk rasa yang menuntut haknya.
Para guru honorer berharap agar Pemkot Cilegon dapat segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka khawatir jika masalah ini terus berlarut-larut, maka akan berdampak pada kualitas pendidikan di Cilegon.
Sementara dalam rilis resmi Diskominfo Kota Cilegon, Selasa (14/1/2025) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon H. Amin Hidayat mengaku akan terus mengawal hak para guru honor yang belum terbayarkan di triwulan IV tahun 2024. Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
“Sampai hari ini, kami baru saja koordinasi dengan Kabag Kesra dan Pak Sekda. Hasil obrolannya tetap bahwa para pejabat dan wali kota masih berpikir bagaimana mencari solusi memberikan hak guru ngaji dan terutama tenaga honor,” kata H. Amin.
Nilai hibah
Sementara itu, data yang diperoleh dari Bagian Kesra Setda Kota Cilegon, jumlah hibah yang diberikan kepada Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon mengalami kenaikan pada tahun 2021 hibah yang diberikan sebesar Rp 29.391.900.000 sedangkan pada tahun 2024 sebesar Rp 33.231.300.000.
Sementara dari berbagai sumber yang dihimpun Sebarindo.com, Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemkot Cilegon dengan Kemenang Kota Cilegon terkait hibah tahun 2024 nilainya sebesar Rp33.231.300.000.
Anggaran sebesar itu untuk honor guru Raudhatul Athfal (RA) denga kuota tahun 2024 sebanyak 393 guru, masing-masing guru menerima honor per bulan Rp675.000
Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) kuota tahun 2024 sebanyak 143 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan
Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) kuota tahun 2024 sebanyak 561 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.
Guru Madrasah Aliyah (MA), kuota tahun 2024 sebanyak 218 guru, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.
Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), kuota tahun 2024 sebanyak 1.345, dengan honor per orang Rp675.000/bulan.
Guru TKQ-TPQ, kuota tahun 2024 sebanyak 1.017 orang dengan honor per orang Rp375.000/bulan.
Guru ngaji di lingkungan kuota tahun 2024 sebanyak 1.426 orang dengan honor per orang Rp375.000/bulan.
Guru ngaji di masjid kuota tahun 2024 sebanyak 86 orang dengan honor per orang Rp525.000/bulan.
Baca:Geger Cilegon! Proyek Belum Dibayar Kontraktor Akan Demo Wali Kota Cilegon
Tidak hanya guru-guru honorer non dinas pendidikan, para personel Linmas, Kader Cilegon Mandiri, kontraktor dan lainnya sampai saat ini masih belum menerima haknya.(PSR)