Berita

Penambahan Terbaru Kasus 79 Orang Terkena DBD

238
×

Penambahan Terbaru Kasus 79 Orang Terkena DBD

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, Senin (27/5/2024).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, Senin (27/5/2024).

SEBARINDO.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengatakan setidaknya terdapat penambahan kasus DBD pada bulan Mei di minggu terakhir sebanyak 79 orang.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengungkapkan, yang terkena kasus DBD sampai data April terdapat 244 orang dan meninggal 2 orang.

“Sampai Mei, minggu terakhir, terdapat penambahan kasus DBD di Kota Cilegon sebanyak 79 orang,” kata Ratih, usai kegiatan Hearing Komisi II dengan Dinas Kesehatan dan Dir RSUD terkait DBD, Senin (27/5/2024).

Ratih menjelaskan DBD merupakan trend siklus 3 tahun. Pada tahun 2021 kasus DBD di Kota Cilegon jumlahnya rendah, lalu tahun 2022 jumlahnya naik, tahun 2023 jumlahnya rendah, dan tahun 2024 naik kembali.

Dirinya mengatakan kemungkinan Juli sampai Agustus akan ada peningkatan kasus DBD, Ratih mengimbau kepada masyarakat Kota Cilegon bersama-sama untuk memberantas sarang nyamuk.

“Sudah di instruksikan semuanya pada setiap jumat dilakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumahnya masing-masing untuk pencegahan penyakit DBD,” ujarnya.

Terdapat satu kader untuk memantau jentik di satu rumah, supaya nyamuk hilang. Ia mengungkapkan, bahwa setiap jumat dan seterusnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

“Untuk lokasi tertinggi yang terkena kasus DBD di Kota Cilegon di antaranya yakni Kelurahan Pabean, dan Kelurahan Bendungan,” tuturnya.

Ketua Komisi II pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Faturohmi mengatakan, akan dilakukan pemetaan berdasarkan wilayah kecamatan terkait dengan meningkatnya DBD Kota Cilegon.

“Tindak lanjut DBD melalui langkah 3M, menguras, membersihkan, membuang, di wilayah lingkungan masing-masing. Karena jentik nyamuk dipengaruhi oleh lingkungan,” ucapnya.

Pemerintah Kota Cilegon bersama Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan perwakilan dari puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Cilegon akan melakukan tindak lanjut sehubungan dengan meningkatnya kasus DBD di Kota Cilegon.

Dalam rangka mengantisipasi melonjaknya pasien terutama DBD, Faturohmi meminta RSUD untuk berkoordinasi secara aktif dengan rumah sakit lain di Kota Cilegon.

“Koordinasi secara aktif dengan rumah sakit lain supaya ketika di RSUD penuh, maka bisa dirujuk ke rumah sakit lain di Kota Cilegon dengan konsep layanan yang sama,” ungkapnya.

BACA JUGA: Dinkes Kota CIlegon : Kasus Hipertensi dan Obesitas Tinggi